BERFIKIR SEBELUM BERKATA

"perkataan itu doa, maka berkatalah yang baik-baik, yang positif..." Bahwa Setiap kata-kata yang terucap dan keluar dari mulut kita bisa diartikan sebuah doa, sebuah keinginan. mengapa bisa begitu? Setiap kata yang kita ucapkan adalah 'doa' yang juga memiliki frekuensi, dan saat kita mengucapkannya mereka dilepaskan ke alam semesta dan didengar oleh Rabb kita. Dan kata2 itu pasti ditanggapi oleh-NYA dengan intensitas dan waktu yang tidak bisa diprediksi oleh kita. Bila kita menggunakan kata-kata yang sangat kuat,seperti hal-hal positif untuk menggambarkan setiap situasi dalam hidup kita, kita telah mengirimkan frekuensi yang sama kuat, dan hukum sunatullah-NYA merespon dengan membawa frekuensi kembali kepada kita. Kita sering mendengar Kata orang “Mulutmu Harimaumu, yang akan menerkammu”. dan Seperti pepatah Melayu: Kerana pulut, santan binasa, Kerana mulut, badan binasa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:” Yang dikatakan muslim itu adalah manusia selamat dari bahaya lidah dan tangannya”. Imam Ali Radhiallahu’anhu berkata:”Hati yang jahat terletak pada mulutnya, dan mulut yang baik, terletak pada hatinya”. Sabda Nabi Muhammad S.A.W: “Barangsiapa beriman kepada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari-Muslim) Kita dapat melihat betapa pentingnya bagi kita untuk berbicara secara yakin tentang apa yang kita inginkan, tapi tidak mencoba menggunakan kata-kata negatif yang kuat tentang apa yang tidak kita inginkan ... Apa yang kita rasakan dan yakini, itu yang akan terjadi pada kita. Doa adalah senjata orang mukmin, dalam apa saja keadaan dan perbuatan kita sebagai Muslim, kita disarankan untuk sentiasa berdoa memohon yang baik-baik. Dari sekecil-kecil perkara hinggalah sebesar-sebesar perkara. hendak makan, naik kenderaan, dan lain-lain, semua ada doa dan kata-kata indah yang diungkapkan, semuanya positif.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

 

Feedjit

WAKTU